Novanto Muncul Sebagai Sahabat, Ahok Konsisten di Jalur Independen


Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ketua Umum Partai Golkar yang baru terpilih, Setya Novanto, bersahabat. Sinyal 'reuni' keduanya bersatu menjelang Pilkada DKI Jakarta makin kuat.

Novanto menegaskan Partai Golkar akan mengeluarkan keputusan calon gubernur DKI Jakarta yang bakal didukungnya di Pilkada DKI Jakarta pada dua minggu mendatang. Ia bahkan tidak segan-segan memuji terobosan Ahok membenahi permasalahan Ibu Kota.

Bahkan, DPD I Golkar DKI yang semula menantang Ahok di Pilkada DKI kini berubah sikap sejak Novanto menjadi ketum Golkar. Golkar DKI membuka peluang mengusung Ahok di Pilgub DKI 2017.

Menanggapi sinyal manis Partai Beringin, Ahok menganggap Novanto dan politisi Golkar lainnya adalah temannya. Namun demikian, tekad Ahok maju sebagai calon gubernur independen tidak pudar.

Setya Novanto menyatakan Ahok adalah sahabatnya. Hubungan baik ini akan menjadi bahan evaluasi untuk menentukan dukungan di Pilgub DKI 2017.

"Kita akan evaluasi (soal Pilgub DKI). Dan Ahok kan sahabat saya," kata Novanto usai penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Selasa (17/5/2016).

Golkar sendiri hingga kini memang belum memastikan soal calon gubernur yang akan diusung atau didukung di hajatan politik Ibu Kota itu. "Nanti kita lihat dalam 2 Minggu, Ahok beri kontribusi positif bagi DKI," kata Novanto.

Novanto menilai Ahok selalu membuat terobosan yang tepat. Dia pun mencontohkan salah satunya adalah kebijakan dalam menangani banjir.

"Saya lihat Ahok menjalankan dengan terobosan yang benar. Apa yang dilakukan selalu dengan perasaan yang benar. Memang yang dilakukan Ahok untuk kepentingan orang banyak tentu yang dilakukan betul-betul kerja. Di DKI biasa banjir, sekarang enggak banjir lagi. Gaya kepemimpinannya untuk rakyat," ucap Novanto.

Golkar DKI yang sempat ingin menggalang dukungan parpol lain demi bisa menghadang Ahok, membuka kemungkinan mendukung mantan kader Golkar itu.

"Kita kan lagi survei. Pak Ahok masuk dalam survei itu. Selain itu ada Risma, Yusril, Ganjar, termasuk Sjafrie Sjamsoeddin. Nanti setelah survei rampung awal Juni, kita akan laporkan resmi ke Ketum Setya Novanto untuk jadi pertimbangan DPP," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Zainuddin kepada detikcom, Rabu (18/5/2016). Golkar memiliki 9 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Oding, sapaan akrab Zainuddin, menegaskan hingga saat ini partainya belum menentukan sikap untuk Pilgub DKI 2017. Dia menepis anggapan Golkar DKI sudah menutup pintu bagi Ahok. "Kita menghormati pilihan Pak Ahok dalam ruang independen. Tapi kan ada mekanisme pemilihan melalui sistem kepartaian. Apa pun petunjuk DPP, keputusan ketum, Golkar DKI akan patuh," ujar Oding.

"Semua masih berpeluang untuk diusung Golkar," ujar Oding menjawab pertanyaan soal kemungkinan Golkar mengusung Ahok.

Maret 2016 lalu, Golkar DKI punya sikap yang berbeda. Golkar menutup pintu bagi Ahok. Bahkan menggalang kekuatan parpol-parpol lain untuk berhadapan dengan Ahok.

Ahok didukung oleh beberapa parpol untuk maju dalam Pilgub DKI 2017. Namun demikian Ahok tetap mantap memilih jalur independen.

"Tetap independen kita," kata Ahok usai menghadiri peringatan Hari Raya Waisak 2560 di Wihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu (22/5/2016).

Parpol yang telah resmi mendukung Ahok yakni Nasdem dan Hanura. Kedua partai ini menyatakan akan tetap mendukung Ahok melalui jalur apapun, termasuk jalur independen.

Belakangan, Partai Golkar juga membuka pintu untuk Ahok. Jubir Golkar Nurul Arifin menyebut, Ahok masih direspon positif oleh masyarakat.

Atas respon baik ini, Ahok mengaku memang berhubungan baik dengan para kader Golkar. Apalagi Ahok memang pernah menjadi anggota partai beringin itu.

"Saya enggak tahu (kalau didukung Golkar). Kalau teman-temannya sih oke," kata Ahok.

"Setnov (Ketua Umum Golkar Setya Novanto) dan Idrus (Sekjen Golkar Idrus Marham) teman," imbuhnya.

Sumber : detik.com

Artikel Biar Tranding Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top