Gara2 AHOK pilih jalur Independen, Parpol Terancam! Ahok jadi "common enemy"?




AHOK

Ahok Pilih Jalur Independen
Senin, 7 Maret 2016 — 23:44 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Gubernur Ahok mengisyaratkan tidak menggunakan kendaraan partai untuk maju dalam Pilkada DKI 2017. Ia lebih memilih jalur independen, karena PDI-P hingga kini belum juga memberikan keputusan.

Ahok pun akan menggandeng Heru Budi Hartono yang kini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemprov DKI.

Isyarat ini disampaikan Ahok di Balaikota Pemprov DKI, Senin (7/3). Keputusan kabarnya diambil setelah berdiskusi dengan kelompok relawan ‘Teman Ahok’ di rumah Ahok, Pantai Mutiara, Jakut, pada Minggu (6/3) malam. Hadir dalam pertemuan itu Heru yang menyatakan siap mendampingi Ahok.

PDIP BELUM JELAS

Ahok merasa posisinya di Pilkada DKI 2017 di ujung tanduk bila tidak segera memutuskan sikap, karena hingga kini PDI-P belum jelas apakah Djarot Syaiful Hidayat (Wagub DKI) akan dilepas untuk mendampingi. “Saya pertaruhkan ini semua,” tegasnya.

Teman Ahok, kata Ahok, tidak menginginkan ia diusung partai politik, termasuk PDI-P. Karena itu, ia mengisyaratkan tidak akan menunggu PDI-P untuk memberikan dukungan kepadanya sebagai cagub.

“PDIP maunya mengusung, bukan mendukung. Teman Ahok mendesak, karena mereka butuh cepat untuk dimintakan kepada warga,” tegasnya seraya mengatakan, bila Teman Ahok tidak bisa menerima Djarot yang menjadi wakilnya karena tidak ada surat dari PDI-P yang menyatakan partai tersebut mendukungnya.

Dengan kondisi seperti ini, cawagub dipilih dari kalangan PNS yakni Heru, Kepala Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemprov DKI yang sudah menyatakan siap pensiun dini

Pilkada DKI, Ahok Komitmen di Jalur Independen
SELASA, 01 MARET 2016 | 21:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Ridwan Kamil menyatakan tak ingin maju dalam pencalonan, pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 menyisakan inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon terkuat. Partai NasDem telah menyebut akan mendukung Ahok dalam pemilihan tahun depan. Adapun PDIP masih menunggu rapat pimpinan penentuan calon gubernur.

Namun Ahok mengatakan lebih berkomitmen maju lewat jalur independen. "Saya lebih komitmen ke independen, mereka (pendukungnya di jalur independen) sudah berusaha sejak awal," kata Ahok di kantor Gubernur DKI Jakarta, Selasa, 1 Maret 2016.

Meski demikian Ahok mengatakan dia tetap menerima tawaran dukungan yang datang dari partai politik. Ia mengaku tidak ada salahnya menerima tawaran dari partai politik tersebut. "Semua tawaran kita terima, namanya juga nawar ya kita terima," ujarnya.

Basuki mengaku cukup sering berbincang dengan PDIP. Sementara dengan Gerindra, ia mengakui masih berhubungan baik. Bahkan, menurut dia, ia masih sering makan bersama dengan politikus Gerindra.

Basuki merencanakan akan memutuskan pendampingnya di pemilihan kepala daerah pada Maret ini. Namun hingga saat ini ia masih belum memutuskan siapa pendampingnya di pilkada 2018. Namun, Basuki mengatakan akan maju bersama wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat, yang berasal dari PDIP.

Dalam beberapa survei yang diadakan, nama Basuki Tjahaja Purnama masih menjadi calon kuat gubernur DKI Jakarta periode mendatang. Ahok dalam survei itu bersaing ketat dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Namun pada Senin, 29 Februari 2016, Ridwan Kamil menyatakan mundur dari bursa pencalonan. Alasannya dia ingin memenuhi kewajibannya sebagai wali kota Bandung hingga selesai masa tugas.

Pilih ‘Teman Ahok’ Di Jalur Independen, Ahok Ngaku Pertaruhkan Jabatannya
7 Maret, 2016 | 23:44


Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dirinya sudah berkorban banyak demi mengikuti melalui jalur independen bersama ‘Teman Ahok’ dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Ahok hanya tinggal menunggu ‘Teman Ahok’ berhasil mengumpulkan persyaratan satu juta fotokopi KTP serta administrasi lainnya sebelum menyerahkan formulir ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

“Kalau kalian (Teman Ahok) enggak bisa kumpulkan (satu juta fotokopi KTP), maka ini yang diharapkan oleh semua lawan politik saya. Berharap partai tidak mencalonkan saya dan independen enggak bisa maju, ya semua bertanding tanpa saya kan,” kata Ahok, di Balai Kota, Senin (7/3/2016).

Ahok mengaku telah melakukan pertemuan dengan ‘Teman Ahok’, Minggu (6/3/2016) malam.

Dalam pertemuan itu, Ahok berulangkali mengungkapkan berbagai skenario terburuk jika maju independen dan menggandeng pegawai negeri sipil (PNS) sebagai calon wakil gubernur.

Sebab, Basuki sebelumnya mengajukan nama Djarot Saiful Hidayat sebagai cawagub dan ‘Teman Ahok’ menolaknya.

“Kalian harus mengerti posisi saya. Saya enggak apa-apa demi kepercayaan kalian tak runtuh dan demi PNS dipercaya publik. Saya siap,” kata Ahok.

Adapun pendaftaran calon independen pada bulan Juli-Agustus. Sehingga ‘Teman Ahok’ sudah harus bekerja cepat. Heru Budi Hartono, juga harus mengundurkan diri sebagai PNS pada bulan Juni. Jika ingin maju dalam Pilkada DKI 2017 berdampingan dengan Ahok.

“Saya sudah bilang sama mereka, kalau kalian mau ngomong soal kepercayaan dan idealisme, saya berani pertaruhkan jabatan saya. Tapi kalau memang nasib saya enggak bisa maju lagi, ya sudah,” kata Ahok.

Akhirnya, Ahok Penuhi Janji Umumkan Nama Pasangan, Siapa Dia?
Mar 07, 2016, 15:00 WIB

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memenuhi janji untuk mengumumkan pasangannya untuk maju ke Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta melalui jalur non partai politik, Senin (7/3/2016). Ahok mengatakan akan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jakarta Heru Budi Hartono. Pasangan ini akan maju dengan dukungan komunitas Teman Ahok.

"Jadi mulai hari ini mereka (Teman Ahok) kumpulkan tanda tangan, saya dengan Heru. Mulai hari ini," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.

Adhyaksa Beberkan Siapa Saja yang Bikin Dia 'Pede' Maju ke DKI 1

Komunitas Teman Ahok sejak tahun lalu bergerak menghimpun fotokopi KTP warga Jakarta. Jumlah dukungan yang didapatkan sampai hari ini sudah melebihi batas yang ditentukan KPUD Provinsi DKI Jakarta.

Pernyataan Ahok disampaikan setelah Minggu (6/3/2016) malam, didatangi perwakilan Teman Ahok. Para relawan ingin mencari kepastian apakah Ahok tetap maju lewat jalur independen atau berubah lewat partai politik.

"Jadi Teman Ahok jujur aja semalam, datang ke rumah. Amalia cs-lah (juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas), dia bawa lawyer macem-macem. Intinya mereka mengatakan tidak bisa nunggu lagi kalau mau mereka isi dengan wakilnya karena butuh waktu sejuta itu," kata dia.

Sebelumnya, di berbagai kesempatan Ahok mengatakan tidak menutup pintu dukungan dari partai politik, khususnya PDI Perjuangan.

Ahok sebenarnya cocok dengan politisi PDI Perjuangan yang sekarang masih menjabat wakil gubernur Jakarta. Tapi, Teman Ahok tidak berkenan lantaran Djarot tidak mau keluar dari PDI Perjuangan.

"Saya juga nggak mau anak-anak muda ini kecewa. Saya sudah sampaikan kalau dukung begitu semangat saya independen. Kalian harus tahu saya berkorban ini," kata Ahok.

"Kalau bicara semangat kalian supaya kepercayaan kalian enggak runtuh ke politisi supaya bisa isi, silakan masukin nama Heru," kata Ahok.

Jikalau AHOK menang .... maka langkahnya itu pasti menjadi inspirasi banyak orang untuk berani maju Pilkada dengan hanya mengandalkan jalur independen. Dan otomatis mengabaikan peran dan dukungan parpol. Itu artinya, bisa membuat parpol tak laku lagi di masa depan. Dan, bahkan bisa bangkrut!

Seorang Kepala Daerah yang sangat mandiri karena dia merassa dipilih rakyat langsung, tanpa jasa dan bantuan parpol, berakibat sang Kepala daerah akan sangat percaya diri, seperti contohnya AHOK ketika menghadapi DPRD DKI Jakarta itu. Ini perkembangan menarik dari demokrasi kita. Dan, sudah waktunya parpol mulai berfikir ulang strategi pemenangan politik pemiluanya di masa depan.

www. kaskus .co.id

Artikel Biar Tranding Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top