Yusuf mengaku sempat berbincang dengan beberapa calon. Dia pun sempat mendapat tawaran untuk menjadi wakil gubernur.




Dream - DKI Jakarta akan menggelar hajatan besar berupa pemilihan gubernur dan wakil gubernur periode 2017-2022. Sejumlah nama telah menyatakan akan bertarung dalam pilgub ini, seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Yusril Ihza Mahendra, Adyaksa Dault, Sandiaga Uno, dan Ahmad Dhani.

Di antara deretan nama tersebut, terselip Ustaz Yusuf Mansur. Pendiri Lembaga Tahfiz Daarul Quran ini menyatakan diri akan maju dalam ajang ini.

Yusuf mengaku sempat berbincang dengan beberapa calon. Dia pun sempat mendapat tawaran untuk menjadi wakil gubernur.

"Sudah ada pembicaraan (maju jadi calon gubernur), tapi saya emang nggak ada hasrat. Saya istikharah dulu dan sama jemaah. Bercandaan sih udah ada, saya nggak bernafsu juga kok. Saya katakan berbuat dulu aja, jadi gubernur atau tidak, kita sudah jalankan program ini," ujar Yusuf, dikutip dari merdeka.com, Rabu, 30 Maret 2016.

Yusuf mengatakan sudah memiliki sejumlah solusi untuk mengatakan persoalan Jakarta. Salah satunya menerapkan konsep asrama untuk setiap sekolah di Jakarta, yang bagi dia akan berdampak pada berkurangan kemacetan.

"Saya nggak demen nunggu, kita nggak pingin diterimakasihin juga. Statemen saya, kalau gubernur nggak mau pakai, ya kita jalanin sendiri," kata Yusuf.

Selain itu, Yusuf punya keinginan menjadi Jakarta sebagai kota milik semua. Dia ingin menghilangkan penyekat bagi seluruh warga Ibukota.

"Kalau ini maju atau tidak, saya akan mengusung tema 'Jakarta Buat Kita Semua'. Ngga cuma buat Muslim atau agama tertentu, Jakarta buat semua. Saya nggak bicara agama di sini, tapi bicara kebaikan," kata dia.

Meski begitu, Yusuf mengaku tidak memiliki pengalaman yang cakap dalam birokrasi. Untuk itu, dia merasa cukup maju sebagai wakil gubernur DKI.

"Saya tidak mendeklarasikan diri saya sebagai gubernur. Saya katakan, tidak ada pengalaman birokrasi, tanda tangan segala macam, kalau pun iya, saya harus belajar dari kuda-kuda, landasannya dulu. Minimal DKI 2 dulu baru DKI 1, RI 2 dulu baru RI 1. Gitu aja lah," kata dia.

Lebih lanjut, Yusuf mengatakan dia ingin membuat warga Jakarta mandiri. Dengan begitu, warga Jakarta dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di kotanya tanpa harus menunggu peran pemerintah.

"Kita mencoba penduduk Jakarta tidak bergantung ke pemimpinnya. Kalau saya ditakdirkan mimpin Jakarta, kita garap dah program seperti ini, menggerakkan warganya sendiri untuk jadi pengusaha," ucap dia. (Ism, Sumber: Merdeka.com)

www. dream .co.id

Artikel Biar Tranding Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top