Apa yang terjadi dengan makanan yang jatuh di lantai?




Pasti gansis pernah merasakan kesalnya makanan yang gansis pegang dan jatuh di lantai, menurut mitos bahwasanya makanan itu masih aman untuk dikonsumsi sebelum 5 detik nah apakah mitos itu benar ? Yuk kita simak artikel di bawah ini gansis.

Seharusnya makanan yang jatuh tetap aman dalam waktu lima detik. Apakah 'aturan' itu benar?
Saya menjatuhkan sebuah potongan coklat suatu hari, dan sejenak saya bertanya berapa banyak bakteri yang ditambahkan dalam kelezatan ini. Tetapi saya tidak melihat ada noda di coklat itu dan menyorongkannya saja ke dalam mulut saya.
Lagi pula, lantai dapur saya sangat bersih dan coklat itu berada di lantai kurang dari lima detik.

“Aturan lima detik” itu jelas menguntungkan saya. Kita semua mengetahui aturan itu, betul, kan? Setiap makanan yang diambil dari lantai tetap sangat baik untuk di makan dalam lima detik setelah dijatuhkan.
Tetapi appakah saya benar dengan memakannya, ataukah tanpa sadar saya memenuhi mulut saya dengan bakteri kecil yang berbahaya?
Kami bertanya pada Anda komunitas BBC Earth yang terpercaya, apa yang akan Anda lakukan dalam situasi sejenis?

Ketentuan itu pasti benar, kata Adam Harmsworth. "Tentu saja seluruh bakteri dan organisme yang menular, memang memahami konsep waktu,” katanya. Sungguh Adam seorang yang berprasangak baik.
Gary Burch mengatakan bahwa dia mengikuti aturan tiga detik tetapi untuk alasan yang berbeda-beda. “Itu merupakan rata-rata waktu ketika saya menjatuhkan makanan di lantai sampai anjing habis memakannya.”

Manuel Rodriguez mengatakan bahwa dia murid yang payah, jadi dia mengikuti aturan lima menit. Tetapi ada juga yang lebih kaku. Corinne Howard mengatakan: “Jika suatu makanan tidak langsung masuk ke mulut maka akan masuk ke tempat sampah.”
“Kita berbicara mengenai mikro detik bagi bakteri untuk menjangkau makanan Anda yang jatuh,” kataJon Bedet. "Aturan nol-detik lebih masuk akal.”
Itu “tergantung dari makanannya dan seberapa lapar Anda,” kataLane Jasper.
Untuk menyelesaikan perdebatan ini, saya mengajukan pertanyaan kepada ahli yang memiliki spesialisasi tentang mikroba. Apakah mereka akan memakan roti bakar, atau pizza, atau malah kembang gula lengket yang jatuh?

Petama kali mari langsung ke sejumlah fakta. Soalnya bukan bahwa ada kumpulan bakteri di lantai yang menunggu makanan yang jatuh di sekitar mereka.
Anda sebenarnya hidup dan bernapas dilautan bakteri.
Malahan, mereka sudah ada di mana-mana, bahkan jika Anda baru saja mengepel lantai. Adam Taylor membantu menunjukkan :”Secara ilmiah tidak ada aturan lima detik. Jika makanan menyentuh lantai selama nano detik, itu sudah terkontaminasi.”
“Begitu makanan menyentuh lantai, “ tentu saja itu akan menyerap kotoran, dan tentu mikroba yang ada di dalam kotoran, kata Jack Gilbert, seorang pakar ekologis mikrobiologis dari Universitas Chicago di Illinois, AS.


Pada setiap waktu, ada sekitar 9.000 spesies yang berbeda dari mahluk mikroskopis yang bersembunyi di dalam debu di rumah kita, termasuk 7.000 bakteri yang berbeda menurut studi yang dilakukan pada 2015 lalu. Sebagian besar tidak berbahaya.
Mereka ada di sekitar kita setiap saat; di tangan dan wajah kita, dan di dalam rumah kita. Secara terus menerus kita terpapar bakteri lewat kulit dan udara yang kita hidup.
“Kita tidak bisa menyembunyikan diri dari mikroorganisme. Itu intinya. Kita secara harfiah hidup dan bernapas di suatu lautan bakteri,” jelas Gilbert. Sebuah penelitian bahkan menyimpulkan bahwa setiap orang mengeluarkan sekitar 38 juta sel bakteri ke dalam lingkungan mereka setiap jam. Padahal kata Gilbert, kita telah diajarkan selama lebih dari 100 tahun bahwa mikroorganisme sangat berbahaya dan "kita harus membunuh mereka semua". "Kita terlalu takut dengan debu kotor, namun kita tidak memiliki pemahaman bahwa benar-benar dibutuhkan keberuntungan - atau sebaliknya, kesialan- untuk mendapat patogen -mikroorganisma yang berbahaya," kata dia.
Gilbert memastikan dia akan menyantap makanan yang dia jatuhkan, kalau lingkungannya cukup sehat. "Jika saya menjatuhkannya di satu kawasan wabah, tidak, saya tidak akan memungutnya," jelas dia.
Kenyataannya, lanjut Gilbert, kebanyakan, bahkan menjilat lantai atau tempat duduk toilet kita sendiri kemungkinan besar tidak apan membuat kita sakit.

Betapapun, tidaklah bijak melakukannya jika ada anggota keluarga yang sedang sakit, atau kita berada di suatu negara yang tingkat kesehatannya rendah
Tentunya ada sejumlah patogen yang berbahaya di sekitar kita. Tetapi jika ada satu patogen di lantai kita, bisa jadi bakteri lain ada juga di sejumlah tempat di rumah kita, mungkin di meja dapur atau pegangan pintu.
Kita bisa jatuh sakit terlepas dari apakah kita mengkonsumsi makanan dari lantai atau tidak.
Peringatan umum berlaku di sini: Jika kita sedang tidak beruntung, dan di lantai kita terdapat bakteri Salmonela, maka kalau Anda menjatuhkan makanan selama lima detik atau kurang sekalipun, dan kemudian memakannya, itu bisa membuat Anda sakit.
Penelitian pada 2006 lalu menemukan risiko untuk terpapar bakteri Salmonela dalam lima detik memang lebih kecil dibandingkan dalam satu menit, tetapi risiko itu masih tetap ada.

Tidak ada pagar ajaib antara diri kita dengan dunia bakteri, jadi kebersihan yang sempurna pun tidak akan menyingkirkan mereka.
Kenyataanya, kontak dengan dunia mikroba bisa menguntungkan kita.
"Kecuali jika Anda menjatuhkan makanan di dalam ruangan dokter atau di toilet, terpapar mikroba merupakan sesuatu yang baik," jelas Katherine Amatoof dari Universitas Northwestern, Illinois, AS.
Itu karena kita tumbuh dengan mikroba di sekitar kita. Para peneliti seperti Amato makin yakin bahwa bakteri memiliki peran penting dalam evolusi spesies kita. Kita memunggut mikroba dari lingkungan kita ketika kita masih muda, termasuk dari kontak dengan zat kotor. "Komunitas mikroba" seorang anak dimulai sekitar usia dua tahun. "Jika ada mikroba dalam sepotong makanan, itu bisa (karenanya) berkontribusi terhadap perkembangan sistem kekebalan tubuh yang sehat," kata Amato. "Saya katakan sudah, makanlah saja." "Anda tidak bisa mengembangkan sebuah sistem kekebalan dengan menjadi seorang germofobik." kata Natalie Henning.
Germofobia merupakan fobia terhadap kuman dan terobsesi terhadap kebersihan.

Dengan kata lain, aturan lima detik itu merupakan omong kosong belaka. Jika ada mikroba yang berbahaya, memegang aturan itu tidak akan mencegah Anda dari sakit. Dan selebihnya, Anda bisa memakan makanan yang jatuh ke lantai.
Kendati begitu, saya tidak yakin saya ingin mencoba untuk menjilat dudukan toilet.

www.kaskus .co.id/thread/56ff914914088d2c558b4569/apa-yang-terjadi-dengan-makanan-yang-jatuh-di-lantai

Artikel Biar Tranding Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top