NGOPI YUK,GAN !...YUK AAHH....
Banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak sadar bahwa negara kita tercinta, Indonesia adalah penghasil kopi terbesar. Banyak yang tidak sadar pula bahwa bji kopi Indonesia yang berkualitas ( specialty ) diekspor keluar negeri.
Minuman kopi itu sebenarnya bukan minuman yang hanya untuk menemani begadang agan saja. Tahukah agan? Bahwa, setiap kopi itu memiliki karakteristik rasa yang berbeda?, bergantung dari mana daerah biji berasal. Masih inget rasa unik nan exotic nya kopi kopi asal Indonesia yang kita punya? bahkan orang luar negeri pun iri dengan berbagai rasa kopi dari perkebunan tanah air kita. Rasa, mutu dan aroma kopi sangat bergantung dari diamana tanaman kopi itu tumbuh. Faktor ketinggian tanah, suhu,cuaca, cara perawatan, lingkungan sekitar kebun, proses pasca panen, pengeringan hingga proses penyangraian sangat berpengaruh terhadap suatu cita rasa dan ke unikan dari kopi.
Kopi Wamena Papua memiliki aroma dan cita rasa yang khas dibandingkan dengan cita rasa kopi Arabika yang lain.
Kelebihan Kopi Arabika Wamena :
- Tumbuh di daerah pegunungan Jayawijaya Wamena dengan ketinggian 1.600 mdpl
- Tumbuh subur secara alami tanpa menggunakan pupuk kimia.
- Memiliki aroma dan cita rasa yang khas
- Dapat digolongkan Kopi Organik berdasarkan proses pertumbuhan secara alami.
- Tidak terasa asam karena memiliki kadar asam rendah sehingga aman diminum bagi semua orang.
Kopi Papua memiliki citarasa : heavy body, chocolate, earth, and spicy finish
Kopi Floress Manggarai:
Ketika mencoba makan bijinya saja sudah terlihat keunikannya yaitu ada rasa vanilla yg khas. Apalagi ketika di seduh akan muncul aroma dan rasa vanilla yg khas.
Kopi Floress Bajawa:
Kopi hitam yg satu ini biasanya lebih di cari oleh para penggila kopi hitam pait, karena kadar acid nya yg tinggi… sekali minum rasa kopinya akan terasa hingga 4 jam memiliki cita rasa heavy body, sweetness, chocolate, and tobacco notes
Kopi Lanang/Peaberry:
citarasa seduhan kopi lanang begitu halus dengan aroma dan taste yang 3 kali lebih kuat dari biji regulernya, dengan kadar kafeinnya yang sangat tinggi sehingga menimbulkan efek tidak mudah mengantuk bagi yang mengkonsumsinya. Disamping itu banyak orang yakin bahwa kopi lanang berkhasiat menambah tenaga ekstra dan vitalitas kaum pria, Selain bijinya yg unik, krn untuk mendapatkannya harus melalui proses penyortiran (tiap 100 biji kopi hanya ada 1 kopi lanang)
Kopi Medan Sidikalang:
Kopi terbaik dari sumatera utara…seperti kopi hitam lainnya. ciri khas warna yang hitam pekat, bagi kopi lovers rasa kopi asal sumatera utara ini gak ada tandingannya, dijamin enak!
Kopi Aceh Gayo: Dalam cupping score (penilaian rasa) terhadap kopi Gayo, yang dilakukan oleh Specialty Coffee Association of America (SCAA- Asosiasi Kopi Spesialty Amerika), kopi Gayo memperoleh nilai/ score 85. Nilai ini tinggi untuk penilaian cita rasa kopi, sehingga kopi Gayo memang layak disebut sebagai kopi specialty. Kopi Aceh Gayo bercitarasa : medium smooth body, sweet & spicy artinya
kekentalan yg pas dengan tipe rasa “Exotic taste ” yakni cita rasa perpaduan rempah dan buah-buahan.
Kopi Toraja:
kopi Toraja juga memiliki karakter yang khas, salah satunya yaitu kandungan asamnya rendah dan memiliki body yang cukup berat, kopi Toraja juga biasa dikenal dengan Kopi Celebes Kalossi. Kata “Celebes Kalossi” tersebut diadopsi dari nama kolonial Belanda untuk salah satu daerah di Sulawesi
Kopi Bali Kintamani : Dengan berlandaskan Tri hita karana yaitu adanya keseimbangan antara petani dengan tuhan, petani dengan petani dan petani dengan lingkungan. Perkembangan kopi arabika di kawasan kintamani semakin pesat dengan kelestarian alam yang tetap mempesona. Cita rasa yang dimiliki begitu eksotik dengan rasa jeruk yang dominan, body sedang, acidity sedang sampai tinggi dengan berbau wangi menyerupai herbal. Masyarakat bali pada umumnya meyakini kopi ini memiliki nilai religious
Kopi Lampung,
kopi indonesia yang tumbuh di dataran sumatera, merupakan kualitas kopi dengan citarasa dan karakteristik akan aroma tropis dedaunan khas Indonesia, tingkat kemasaman kopi yang sederhana namun unik dalam memecah selera, aroma spicy yang terhirup saat seduhan pertama selalu membangkitkan semangat dan memberikan aura untuk menarik simpatik peminumnya. Belum lagi balutan kepekatan hasil seduh yang seakan memberikan kesan creamy menggoda sang penyeduh kopi untuk cepat-cepat menyeruput hasil seduhannya. Hal itulah yang membuat kami untuk fokus menyuplai hasil produksi kopi hanya dari tanah Sumatera yang langsung di olah, terjaga mulai dari perkebunannya seperti kopi asal lampung.
Kopi Preanger ( jawa barat ),
Indonesia terkenal sebagai salah satu negri penghasil kopi terbaik di Dunia. Sejak zaman dahulu, kopi merupakan minuman yang telah dinikmati oleh semua kalangan tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi. Istilah a Cup of Java terkenal di dunia barat sebagai secangkir kopi yang identik dengan pulau Jawa. Kawasan Priangan merupakan tempat pertama pengembangan perkebunan kopi di Indonesia. Catatan sejarah menunjukkan, tahun 1696 Walikota Asterdam, Nicholas Witsen memerintahkan komandan pasukan Belanda di Malabar India, Adrian Van Ommen, untuk membawa bibit kopi arabika ke Nusantara, tetapi bibit pertama ini gagal tumbuh karena banjir. Usaha pengembangan kopi kedua dilaporkan terjadi pada tahun 1699. Percobaan pertama dilakukan di daerah Pondok kopi, Batavia. Setelah tumbuh dengan baik di sana, Belanda mendirikan perkebunan kopi pertama di daerah Priangan Jawa Barat dengan sistem tanam paksa. Setelah pengembangan kopi hampir di seluruh Pulau Jawa pada tahun 1750, Belanda mulai mengembangkan perkebunan kopi arabika di Sumatra, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor. ahun 1711 ekspor pertama dikirim dari Jawa ke Eropa oleh perusahaan dagang Belanda, dikenal sebagai VOC (Verininging Oogst Indies Company) yang didirikan pada tahun 1602. VOC memonopoli perdagangan kopi tahun 1725 sampai 1780. Pulau Jawa adalah tempat pertama kali kopi dibudidayakan secara luas di luar Arab dan Ethiopia. Tercatat pada tahun 1725 Nusantara merupakan kawasan pengekspor kopi terbesar di dunia yang sebagian besar produksinya berasal dari pulau Jawa.
VOC membuat perjanjian berat sebelah dengan penguasa setempat, di mana para pribumi diwajibkan menanam kopi yang harus diserahkan ke VOC. Perjanjian ini disebut Koffiestelsel (sistem kopi). Biji kopi berkualitas tinggi dari tanah Jawa Barat membanjiri Eropa. Kopi Java Preanger saat itu begitu terkenal di Eropa sehingga orang-orang Eropa menyebutnya bukan secangkir kopi, melainkan Secangkir Jawa (a cup of java). Sampai pertengahan abad ke-19 kopi Java Preanger adalah yang terbaik di dunia.
Java Dampit, Java Karlos, Java Pancur, kopi luwak
Kopi Luwak
Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.[1] Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.
Gambar Kopi luwak asli. Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.
Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan Karantina Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya dung diplomacy.
Kopi Lintong
Kopi Lintong Ni Huta adalah kopi asli Sumatera Utara yang berasal dari Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan Tapanuli Utara
www.kaskus .co.id/thread/56c29a3bc2cb17da548b456e/mengenal-kopi-nusantara-kopinya-indonesia
0 komentar:
Posting Komentar