Jokowi Bangga pada Musa yang Harumkan Nama RI di Lomba Hafiz Anak Dunia
Musa La Ode Abu Hanafi (7) mengharumkan nama Indonesia karena menjadi peserta termuda dan menyabet juara 3 lomba hafiz anak tingkat dunia di Mesir. Presiden Jokowi pun menyampaikan rasa bangganya.
"Kita bangga dengan prestasi Musa La Ode Abu Hanafi, hafiz 7 tahun di Musabaqah Hifzil Quran Internasional di Mesir -Jkw," demikian cuit Jokowi dalam akun twitter resminya, @Jokowi pada Minggu (17/4/2016).
Musa menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mengikuti Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) International di Sharm El-Sheikh, Mesir dihelat pada 10-14 April 2016. Jumlah peserta MHQ Internasional Sharm El-Sheikh untuk semua cabang mencapai 80 orang yang terdiri dari 60 negara antara lain Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia serta negara-negara lainnya.
Musa dalam MHQ mengikuti lomba cabang Hifz Alquran 30 juz untuk golongan anak-anak, dan merupakan peserta paling kecil di antara seluruh peserta lomba, karena peserta lainnya berusia di atas sepuluh tahun. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta Indonesia yang mendorong jurnalis Kantor Berita MENA mewawancarai Musa dan orang tuanya pada hari pertama kedatangan mereka, sebelum bertanding. Musa ke Mesir ditemani sang ayahanda, La Ode Abu Hanafi. Pada keesokan harinya hasil wawancara tersebut sudah dimuat di sejumlah media Mesir dengan judul: Indonesia Berpartisipasi pada MTQ Internasional Sharm El-Sheikh dengan Peserta Paling Kecil.
Seperti peserta lomba cabang Hifzil Quran golongan anak-anak lainnya, Musa diminta untuk menuntaskan 6 soal, yang berhasil dilalui Musa dengan tenang, tanpa ada salah maupun lupa. Lancarnya bacaan dan ketenangan Musa dalam membawakan ayat-ayat Alquran yang ditanyakan membuat Ketua Dewan Juri Sheikh Helmy Gamal, Wakil Ketua Persatuan Quraa Mesir dan sejumlah hadirin meneteskan air mata.
Decak kagum terhadap penampilan hafiz cilik Indonesia ini tidak hanya ditunjukkan oleh dewan juri dan para hadirin. Para peserta yang menjadi saingan Musa pun menunjukkan decak kagum kepada utusan Indonesia tersebut. Setelah tampil, Musa langsung diserbu oleh oleh para hadirin untuk berfoto dan mencium kepalanya sebagai bentuk takzim sesuai budaya masyarakat Arab. Tak mau ketinggalan, Dewan Juri dan panitia dari Kementerian Wakaf Mesir ikut pula meminta Musa untuk berfoto dengan mereka.
Karena usianya yang masih kecil dan lidahnya yang masih cadel dan belum bisa mengucapkan huruf "R", namun Musa dinilai telah menjadi juara di hati dewan juri dan para hadirin, meskipun Musa hanya memperoleh juara tiga. Hal itu karena menurut Syeikh Helmy Gamal bacaan Alquran diatur dengan kaidah dan hukum yang jelas dan tidak bisa dikesampingkan antara lain terkait makharijul huruf.
Sumber : detik.com
0 komentar:
Posting Komentar