Katanya, Keganasan Manusia Itu Paling Sering Ada di Commuter Line. Ini Buktinya!
Selama ini, mungkin agan mengira bahwa kebengisan manusia hanya ada di hutan atau tempat yang jauh dari peradaban
Namun kenyataannya SALAH BESAR!
Keganasan manusia bisa agan lihat paling mudah di KRL alias Commuter Line.
KRL atau Commuter Line adalah kereta listrik yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota suburban di sekelilingnya: seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Kereta jadi favorit buat kaum pekerja. Selain murah, cepat, menaikinya juga lebih masuk akal ketimbang berjibaku dengan kemacetan Jakarta yang… ah, sudahlah…
Tapi naik KRL juga ada “risikonya”. Khususnya di jam orang berangkat dan pulang kerja.
Ngeri, pokoknya deh....
Kalau agan termasuk salah satu pejuang KRL, hal-hal di bawah ini pastinya agan alami setiap hari
1. Padatnya gerbong kereta sudah terbayang bahkan sebelum agan sampai stasiun. Apalagi kalau agan telat bangun
Ngebayangin padetnya kereta udah horor duluan
Bayangkan ini hari Senin. Semalam hujan gerimis nggak berhenti mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Begitu bangun tidur yang agan pikirkan langsung kerjaan di kantor yang menumpuk, dan kereta di Senin pagi yang super padat. Tiba-tiba hidup agan jadi sekilo lebih berat.
2. Telat semenit ngejar kereta? Dijamin sampai kantornya juga telat… sampai mungkin satu jam lebih
Telat tiga detik, lewat!
Jangan main-main dengan jadwal kereta. Kalau agan naik bus, misalkan agan baru nyampek terminal, dan bus yang biasa agan tumpangi mulai jalan, agan bisa lari ngejar sambil gebrak-gebrak badan bus minta ditungguin. Kalau agan melakukan itu di kereta, yang ada agan jadi bahan ketawa. Kereta punya jadwal yang kaku. Meski agan sudah di stasiun, dan kereta kesayangan agan sudah di depan mata, kalau agan nggak cepat masuk, ya udahlah bye bye.
3. Eh udah lari-larian, ternyata jadwal kereta mengalami penundaan
Ternyata keretanya telat...
Tapi kadang bisa nyebelin juga sih. Udah lari-lari ke stasiun biar nggak ketinggalan, begitu agan nyampe sana malah ada pemberitahuan bahwa jadwal kereta mengalami penundaan. Well, salah satu yang belum memuaskan dari sistem KRL adalah sering kacaunya jadwal kereta. Padahal satu menit di kereta itu menentukan segalanya. Tapi maklumlah, kereta kita banyak sementara ketersediaan rel sedikit. Belum lagi ada kereta jarak jauh yang akan masuk stasiun-stasiun besar seperti Manggarai, Gambir dan Jatinegara. Kita sering harus ngantre sampai setengah jam padahal cuma menempuk jarak 2 stasiun kereta. Intinya, naik kereta harus sabar.
4. Atau udah lari-larian, udah mengerahkan berbagai jurus, tak juga berhasil naik ke gerbong. Ya sudah, Ane menyerah.
Udah lari-larian, dan nggak bisa masuk gerbong kereta...
Horor kedua setelah jadwal kereta adalah, ya pas mau masuk kereta itu tuh! Jangan mengharapkan agan bisa masuk kereta dengan santai melenggang seperti artis di karpet merah. Untuk bisa masuk ke dalam kereta di jam-jam orang berangkat kerja, agan butuh kekuatan bulan dan jurus-jurus Wiro Sableng. Kadang ada petugas yang mendorong penumpang dari luar, supaya bisa masuk. Kalau tetap gagal, ya udah. Menyerah saja nak. Ingatlah bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
5. Desek-desekan di kereta udah biasa. Bisa berdiri tegak di atas dua kaki, itu sudah luar biasa
Berdiri di kereta juga melatih keseimbangan
Derita agan tidak hanya sampai masuk kereta. Di dalam kereta, derita yang sesungguhnya di mulai. Jangankan bisa duduk santai sambil baca santai. Saking penuhnya, kadang agan berdiri tegak di atas dua kakipun susah.Ya bisa sih, kalau agan mau bela-belain ke stasiun ujung dulu supaya dapat kereta kosong. Tapi jelas itu akan membuat agan telat ke kantor, atau nggak agan harus berangkat sebelum matahari terbit.
6. Yang ngomel-ngomel karena kedorong-dorong? Ada. Tapi yang udah maklum juga banyak. Wajarlah, namanya juga angkutan bersama.
Berangkat kerja, sekolah, dan kuliah dengan KRL
Kita semua tahu bahwa kereta memang sedang penuh. Tapi masih ada saja ornag yang ngomel-ngomel karena kedorong-dorong. Duh. Kadang dalam hati agan pengin nyeletuk:
Ya kalau mau longgar, naik taksi aja Bu/Pak.”
Yah namanya juga angkutan bersama.
7. Nggak pegangan, bisa jatuh dan kena marah orang. Mau pegangan, bingung mau pegang apa. Duh, lindungi diriku, Ya Tuhan
Agan cuma bisa berdoa...
*Tiba-tiba kereta ngerem, agan yang hampir jatuh nabrak orang di sebelah agan*
Mas! Pegangan dong!
Ma...maaf, Bu.
Hal ini bisa membuat agan galau sepanjang perjalanan. Kalau kebetulan agan dapat tempat berdiri di tengah-tengah koridor, sementara pegangan hanya ada di depan kursi penumpang. Tiang di samping pintu juga nggak terjangkau oleh agan. Belum lagi di sekitar agan isinya manusia semua. Tapi ada saja orang yang nggak peduli dan tetap marah-marah kalau agan mau jatuh. Pertanyaannya adalah, agan mau pegangan apa? Lalu dijawab oleh hati kecil agan: Pegangan sama Tuhan.
8. Biasanya orang punya kereta dan gerbong pilihan berdasarkan jam berangkat. Nggak heran kalau agan menemukan orang yang sama setiap hari
Siapa tahu ada cinlok
Karena jadwal kereta cenderung tetap (asal nggak ada gangguan), agan biasanya akan naik kereta yang itu-itu aja, karena disesuaikan dengan waktu tempuh sampai kantor agan juga. Agan juga pasti punya gerbong favorit, entah itu karena paling dekat dengan pintu keluar atau menurut agan itu gerbong paling longgar. Jangan kaget kalau agan ketemu orang-orang yang sama setiap harinya. Siapa tahu nanti ada cinlok juga
9. Sebenarnya ada 2 gerbong yang dikhususkan untuk wanita. Tapi sebenarnya justru di sanalah persaingan paling ganas terjadi
Persaingan di gerbong wanita
Mengingat rawannya kota Jakarta, pengelola KRL menyediakan dua gerbong khusus wanita di setiap rangkaian kereta. Gerbong paling belakang dan gerbong paling depan, yang dihiasi stiker warna pink. Iya sih, lebih aman. Tapi kadang, persaingan paling sadis justru terjadi di sana. Di antara ibu-ibu galak dan mbak-mbak yang nggak mau kalah. Entah kenapa
10. Mungkin karena itu, banyak wanita yang memilih di gerbong umum. Siapa tahu ada pria-pria baik yang menawarkan tempat duduk. Haha
Makasih banget lho maass...
Meski di gerbong umum saingannya makin banyak dan dari gender yang berbeda, nggak jarang lho ada bapak-bapak baik yang merelakan tempat duduknya untuk perempuan. Entah modus, entah merasa nggak enak, entah dia memang baik. Tapi kalau agan cowok, dan agan ngasih tempat duduk agan untuk cewek pas kereta lagi penuh-penuhnya, percayalah, di mata kami, agan hampir seperti malaikat.
11. Di dalam kereta, agan bisa menemukan berbagai tipe manusia
Ada yang sibuk pacaran, ada pula yang sibuk dengan gadgetnya
Selain perjuangan-perjuangan unik yang khas di KRL Jakarta, agan juga bisa bertemu banyak orang di gerbong kereta. Ada orang yang membunuh waktu dengan gadgetnya (kebanyakan sih tipe ini), ada juga yang melamun sambil melihat pemandangan dari jendela (mungkin merenungi kehidupan), ada yang berusaha keras untuk membaca Koran meski lagi desek-desekan (semangat membacanya patut diacungi jempol), ada pasangan yang curi-curi waktu buat pacaran (bikin bete, apalagi kalau agan sendiri lagi jomblo), ada juga gerombolan satu geng yang hobi bicara keras-keras dan ketawa ngakak seolah satu gerbong cuma ada mereka (kalau ketemu model ini, agan sabar-sabar aja.). Begitulah kereta dengan ragam rupa manusianya.
12. Mau masuk gerbong susah, keluar gerbong pun tak kalah susah. Agan harus pandai-pandai berenang di lautan manusia.
Udah susah-susah kepintu eh kedorong masuk lagi
Bukan cuma masuknya saja yang susah, keluar dari gerbong juga butuh perjuangan keras. Pertama-tama agan harus menyibak lautan manusia sambil menanyai satu persatu, apakah dia mau turun atau tidak. Kedua, kalau kereta masih penuh, agan harus pandai-pandai mengubah tubuh agan jadi seukuran plastik, supaya bisa tukeran tempat dengan orang yang posisinya di dekat pintu. Ketiga, hati-hatilah dengan penumpang yang akan naik kereta. Kadang mereka suka khilaf dan langsung berebut naik sebelum agan turun. Akibatnya agan yang sudah susah payah mencapai pintu, jadi terbawa arus lagi ke dalam kereta
13. Yang paling mengerikan adalah, saat agan tiba di stasiun dan melihat penumpang menumpuk dengan jumlah tak biasa. Kereta gangguan adalah hari paling menyebalkan sedunia
Kalau sampai stasiun agan lihat ini, gimana perasaan agan?
Saat agan tiba di stasiun, lalu melihat penumpang menumpuk dengan jumlah yang jauh lebih banyak dari biasanya, agan langsung kepikiran satu hal: kereta gangguan. Dan agan akan mengalami hari paling menyebalkan sedunia, dan mulai memikirkan alasan kenapa agan terlambat ke atasan.
14. Berangkat jadi sarden, pulang jadi pepes. Jakarta Oh Jakarta
api seenggaknya KRL udah nggak begini lagi ya
Hal-hal di atas nggak cuma agan alami sewaktu berangkat kerja, di mana semua orang sama-sama ingin sampai kantor tepat waktu. Sore harinya, orang juga akan berlomba-lomba untuk cepat sampai rumah. Lalu agan akan mengulangi poin 1 13. Berangkat jadi sarden, pulang pun jadi pepes. Tapi ya agan bisa apa? Memang begitulah Jakarta yang konon katanya kejam dan lebih sadis dari lagunya Afgan.
Berdesak-desakan di KRL dengan segala suka dukanya, memang bisa membuat agan lelah dan badan pegal-pegal.
Tapi bagaimanapun juga, KRL masih angkutan umum favoritmu!
Selain cepat, kereta juga anti macet. Meski rumah agan di Bogor dan kantor agan di Jakarta, rasanya nggak jauh-jauh amat.
Untuk para pejuang KRL, tetap semangat dan yakinlah KRL/Commuter Line pasti selalu di hati!
www. kaskus .co.id
0 komentar:
Posting Komentar